
Palembang – Tata cara sholat Tahajud sangat penting diketahui seorang muslim. Sebab, waktu sholat Tahajud yakni di sepertiga malam, begitu banyak keutamaan yang akan didapat bagi mereka yang bangun dan mengerjakan sholat tersebut.
Hukum sholat Tahajud adalah sunnah muakad, yaitu sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Karenanya Rasulullah SAW sangat menganjurkan kepada para umatnya untuk senantiasa mengerjakan sholat Tahajud.
Sholat Tahajud memiliki banyak keutamaan. Salah satunya seperti disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-Muzzammil ayat 1-10:
يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ (١) قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلًاۙ (٢) نِّصْفَهٗٓ اَوِ انْقُصْ مِنْهُ قَلِيْلًاۙ (٣) اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ (٤) اِنَّا سَنُلْقِيْ عَلَيْكَ قَوْلًا ثَقِيْلًا (٥) اِنَّ نَاشِئَةَ الَّيْلِ هِيَ اَشَدُّ وَطْـًٔا وَّاَقْوَمُ قِيْلًاۗ (٦)اِنَّ لَكَ فِى النَّهَارِ سَبْحًا طَوِيْلًاۗ (٧)وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ (٨)رَبُّ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ فَاتَّخِذْهُ وَكِيْلًا (٩)وَاصْبِرْ عَلٰى مَا يَقُوْلُوْنَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيْلًا (١٠)
Artinya: “Wahai orang yang berselimut (Muhammad)! bangunlah (untuk sholat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil. yaitu) separuhnya atau kurang sedikit dari itu, atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan perkataan yang berat kepadamu. Sungguh, bangun malam itu lebih kuat (mengisi jiwa); dan (bacaan di waktu itu) lebih berkesan. Sesungguhnya pada siang hari engkau sangat sibuk dengan urusan-urusan yang panjang. Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati. (Dialah) Tuhan timur dan barat, tidak ada Tuhan selain Dia, maka jadikanlah Dia sebagai pelindung. Dan bersabarlah (Muhammad) terhadap apa yang mereka katakan dan tinggalkanlah mereka dengan cara yang baik.”
Pengertian Sholat Tahajud
Mengutip buku Keajaiban Sholat Tahajud Subuh Dhuha karya Shobiroh Ulfa Kurniyawati, sholat Tahajud adalah sholat sunnah yang dilakukan pada malam hari dalam satuan dua rakaat satu kali dalam. Sholat Tahajud paling sedikit dikerjakan sebanyak 2 rakaat dan paling banyak 12 rakaat. Waktu pelaksanaan yang dianjurkan pada sepertiga malam akhir atau mendekati dua pertiga malam hingga waktu menjelang sholat Subuh.
Sholat Tahajud dalam bahasa Arab disebut Shalatun Lail yang artinya sholat di malam hari. Ada perbedaan pendapat di kalangan ulama dalam hal pelaksanaannya, apakah mesti setelah terbangun dari tidur malam hari atau sholat Tahajud tidak mesti tidur terlebih dahulu.
Sedangkan dalam buku Sholat Tahajud dan Kebahagiaan karya Abd. Muqit, tahajud artinya terjaga setelah tidur. Sholat Tahajud adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu malam hari dan dilaksanakan setelah tidur, kendati tidurnya pun sebentar.
Sholat Tahajud ini kadang disebut dengan sholat malam (qiyamul lail). Namun, ada pendapat yang mengatakan qiyamul lail dan sholat Tahajud berbeda karena waktu pelaksanaannya. Qiyamul lail dikerjakan pada awal malam, sedangkan sholat Tahajud pada tengah malam.
Tata Cara Sholat Tahajud
Mengutip buku yang sama, tata cara pengerjaan sholat Tahajud sama seperti sholat sunnah lain, hanya saja berbeda pada lafal niatnya. Berikut ini tata cara sholat Tahajud:
Niat Sholat Tahajud
Berikut ini bacaan niat sholat Tahajud dua rakaat:
اُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak’ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta’ala
Artinya: “Aku berniat sholat sunnah Tahajud dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah ta’ala.”
Tata Cara Sholat
Berikut ini adalah tata cara sholat Tahajud dua rakaat:
Membaca niat sholat Tahajud
Takbiratul ihram diikuti doa iftitah
Membaca surah Al Fatihah
Membaca surah dalam Al-Qur’an
Rukuk
Itidal
Sujud
Mengulang gerakan seperti rakaat pertama
Tahiyat akhir pada rakaat kedua
Salam
Doa setelah Sholat Tahajud
Kembali mengutip dari buku yang sama, berikut bacaan doa setelah sholat tahajud:
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَنْتَ إِلٰهِيْ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ
Arab latin: Allahumma lakalhamdu annta nuurussamaawaati wal’ardhi wamanfiihina walakalhamdu annta qayyimussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna, wa lakalhamdu annta rabbussamaawaati wal’ardhi wa manfiihinna.
Walakalhamdu laka mulkussamaa waati wal’ardhi wa manfiihinna wa lakalhamdu annta malikussamaa waati wal ardhi. walakal hamdu antalhaq, wawa’dukalhaq. wa qoulukalhaq, waliqoo ukalhaq, waljannatu haq, wannaruhaq, wannabiyyunahaq, wamuhammadunhaq, wassaa ‘atuhaq,
Allahumma laka aslamtu wa ‘alaika tawakkaltu wa bika aamanntu wa ilaika anabtu wa bika khaasamtu wa ilaika haakamtu fagfirlii maa qaddamtu wa maa akhkhartu wa maa asrartu wa maa a’lantu, anntalmuqaddimu wa anntalmu’akhkhiru laa ilaaha illaa annta, anta ilaahii laa illaaha illa annta.
Artinya: “Ya, Allah! Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya.
Bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya.
Bagi-Mu segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, bertemu dengan-Mu benar, surga adalah benar (ada), neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dari- Mu), peristiwa hari kiamat adalah benar.
Ya Allah, kepada-Mu aku pasrah, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku kembali (bertobat), dengan pertolongan-Mu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepada-Mu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum.
Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau.”